 |
Sumber http://www.bellenews.com/wp-content/uploads/2012/09/Scientists-in-the-Arctic-are-warning-that-this-summers-record-breaking-melt-is-part-of-an-accelerating-trend-with-profound-implications.jpg |
Global warming atau pemanasan global ialah meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Pemanasan global bisa berdampak
buruk terhadap kehidupan, seperti intensitas cuaca yang ekstrim serta
punahnya berbagai spesies hewan. Tidak hanya itu, fenonema ini juga bisa
menimbulkan perubahan budaya.
Seperti diketahui, suhu rata-rata
global permukaan bumi meningkat selama seratus tahun terakhir. Ilmuwan
percaya bahwa hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia.
Dilansir Scientificamerican,
Senin (12/11/2012), pemanasan global adalah kabar buruk untuk olahraga
di musim dingin. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan perubahan iklim,
tetapi juga mengakibatkan perubahan budaya atau kebiasaan-kebiasaan
manusia.
Mencairnya air laut Arktik bisa menyebabkan berakhirnya
perburuan tradisional dan aktivitas memancing untuk orang-orang yang
tinggal di daerah Kutub. Selain itu, dampak pengasaman laut terhadap
terumbu karang dapat menghilangkan spesies tertentu di Melanesia,
seperti lumba-lumba, hiu serta ikan pari.
Menurut jurnal Nature
Climate Change, perubahan ini bisa dirasakan secara global. Misalnya,
terjadinya badai besar maupun kegagalan panen bagi petani.
Selain
itu, efek perubahan iklim ini juga menyebabkan melonjaknya migrasi
penduduk. Perubahan iklim juga berdampak pada sektor perikanan atau
peternakan.
Adaptasi ini menjadi kunci tantangan budaya untuk
masa yang akan datang. Diperlukan komunikasi global yang bisa
menghubungkan dengan keprihatinan lndividu lokal serta komunitas untuk
mengurangi resiko iklim.
Wikipedia menerangkan, efek
rumah kaca ialah kondisi di mana sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas. Gas ini antara lain uap
air, karbon dioksida, sulfur dioksida serta metana.
Pada tingkat
tertentu, efek rumah kaca ini diperlukan oleh makhluk hidup yang ada di
bumi. Karena tanpa efek rumah kaca ini, maka planet akan menjadi sangat
dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 derajat celcius, bumi
sesungguhnya telah lebih panas 33 derajat celcius dari suhu semula.
Bila
tidak ada efek rumah kaca, maka suhu bumi hanya minus 18 derajat
celcius. Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi
sebaliknya, apabila gas tersebut berlebihan di atmosfer, akan
menimbulkan pemanasan global.
Sumber : okezone.com